13 Des 2009

bahan makanan

Bahan makanan yang sering diberikan kelinci antara lain :
a.       Hijauan
Tanaman yang cepat tumbuh seperti rumput, dan daun-daun sayuran kaya vitamin, mineral, dan protein.contoh daun-daunan seperti : kool, sawi, kangkung, daun turi, daun kacang tanah, kacang panjang dls.demikian pula rumput yang relatif lunak dan batangnya halus. Jangan berikan makanan yang telah lama ditimbun dan menjadi panas. Buanglah makanan yang tidak habis termakan.
b.      Bangsa umbi.
Makanan dari bangsa umbi sebagai pelengkap, dalam keadaan biasa umbi-umbian banyak mengandung air, 60-95%. Dari bahan yang kering sekitar 5-40% itu terutama terdiri dari hydrat arang yang mudah dicerna, dan sedikit sekali kandungan proteinnya ; demikian pula mineral dan vitamin. Bangsa umbi misalnya : wortel, ubi rambat (jalar), ubi kayu dls.
c.       Biji-bijian (makanan berbutir)
Biji-bijian tanaman yang biasa digunakan untuk makanan ternak ialah biji-bijian sebangsa padi dan leguminosa; keduanya disebut makanan penguat, karena masing-masing berkonsentrasi tinggi. Makanan berbutir sebangsa padi : jagung, sorghum, bulgur, dan leguminosa : kedelai, kacang tanah dls.
d.      Hay (rumput kering)
Buat kelinci perlu dipilihkan rumput kering yang masih baik dan tidak lapuk. rumput kering sebagai pelengkap saja, jadi kalau Cuma rumput kering saja tak ada guna.

Pemberian makanan menurut maksud/tujuan.

Pemberian makanan terhadap kelinci bisa berbeda-beda. Perbedaan tersebut tentu saja didasarkan kepada fase hidup dan pertumbuhannya.
1.       Makan induk bunting.
Berilah makanan konsentrat (yang banyak mengandung gizi) ditambah rumput atau sayuran yang bermutu bagus. jika gizi yang terkandung di dalam makanan pada waktu yang cukup lama selama bunting itu kurang, mereka bisa abortus, atau anak yang dilahirkan akan mati.
Sesudah melahirkan dapat diberi ransum seperti pada saat bunting sampai dengan anak-anaknya disapih. Pergantian ransum tidak bias dilakukan secara mendadak, tetapi sedikit demi sedikit. Missal :
Fase ke I, ¼ ransum baru dan ¾ ransum lama, selama 3-4 hari.
Fase ke II, ½ ransum baru dan ½ ransum lama, selama 3-4 hari.
Fase ke III, ¾ ransum baru dan ¼ ransum lama, selama 3-4 hari.
Pergantian ransum secara mendadak pada saat bunting menyebabkan pada beberapa kelinci tak bernafsu makan. Jika terlampau lama bias membuat keguguran dikarenakan mengalami kegagalan makan berarti kekurangan gizi dalam tubuh.
2.       Makanan kelinci yang habis menyapih, pejantan, dan kelinci dewasa.
Kelinci yang habis menyapih : tidaklah cukup diberi rumput kering, hendaknya diberi rumput halus, berdaun hijau atau hay dari bangsa leguminosa. Untuk kelinci -+ berat 4 kg diberi leguminosa (kering) -+ 2 ons makanan yang berbutir yang mengandung protein. Dan bagi kelinci lain hendaknya disesuaikan dengan berat.
Kelinci jantan  : Pada pejantan berilah makanan yang jumlah sama seperti induk yang habis menyapih dengan ditambah rumput (kering) yang jumlahnya cukup.
Kelinci dara : Untuk kelinci dara atau pun pejantan calon bibit berilah makanan yang baik, cukup protein dls. Bagi kelinci <> dengan berat hidup 4 – 6 kg makanan berbutir 2 – 4 ons sehari dan hijauan  secukupnya. 

Zat yang dibutuhkan oleh kelinci

Adapun zat-zat makanan yang dibutuhkan ialah : vitamin-vitamin, hydrat arang, lemak, mineral dan air.
a.       Vitamin-vitamin.
Adapun kebutuhan vitamin itu antara lain:
Ø  Vitamin A.
Vitamin ini diperlukan kelinci segala umur. Kekurangan Vitamin A mudah menyebabkan penyakit Coryza, penyakit mata, steril dan mudah diserang parasit.
Vitamin A dapat diperoleh dari tanaman-tanaman yang berwarna hijau, wortel, jagung kuning, minyak ikan.
Ø  Vitamin B Kompleks
Pada umumnya kelinci tak menderita kekurangan Vitamin B. sebab vitamin B bisa disimpan oleh semacam pseudo pemamah biak.
Ø  Vitamin D
Vitamin D banyak dibutuhkan kelinci muda atau yang sedang tumbuh. Kekurangan vitamin D menyebabkan penyakit tulang (rachitis), yakni pertumbuhan tulang kurang sempurna dan mengganggu syaraf.
Vitamin D dapat diperoleh pada tanaman-tanaman dari bangsa leguminosa yang berwarna hijau, tanaman yang mendapat sinar matahari, minyak ikan.
Ø  Vitamin E
Vitamin E adalah vitamin kesuburan atau anti sterilitas. Vitamin ini banyak terdapat pada biji-bijian sebangsa padi dan leguminosa (bagian yang berwarna hijau), kecambah.
b.      Hydrat arang dan lemak
Keduanya digunakan kelinci untuk sumber energi (tenaga). Dan kelbihan hidrat arang dapat membantu  pembentuk lemak tubuh, sehingga kelinci menjadi gemuk.
Hydrat arang terdapat pada: jagung, sorghum, katul, ketela pohon, ketela rambat.
Sedangkan lemak terdapat pada : kacang tanah, kedelai, katul dls.
c.       Mineral .
Mineral adalah berbagai macam garam seperti Ca, P, Fe, dls. Yang diperlukan tubuh untuk : pertumbuhan, berproduksi, reproduksi, dls. Mineral bias diberikan dalam bentuk: tepung ikan, tepung tulang, kapur, dls.
d.      Protein.
Protein digunakan untuk pertumbuhan, mengganti sel baru, dan berproduksi. Untuk itu kelinci segala umur membutuhkan protein.
Protein terdapat pada : tepung ikan, bungkil kelapa, bungkil kacang, kedelai, daun turi, daun lamtoro dls.

2 Des 2009

Seleksi kelinci

1. Kesehatan

Tanda-tanda kelinci yang sehat

  • Pandangan mata terang. mata yang kurang jernih, menunjukkan bahwa kelinci yang bersangkutan kurang sehat
  • Bulu halus, merata, bulu yang kasar dan nampak suram, menunjukkan kelinci kurang sehat
  • Hidung kering, hidung kelinci yang basah, menunjukkan bahwa kelinciitu sedang pilek
  • Kelinci lincah, suka bermain-main
Tanda-tanda kelinci yang kuat
  • Kaki belakang rapat pada badannya, bentuk baik dan tidak bengkok
  • Badan berbentuk bulat dan lebar,yang menunjukkan banyak tenaga dan daging.

2. Umur

Kelinci hendaknya bisa berumur panjang, sehingga mereka bisa diperkembangbiakkan sampai umur 2-3 tahun.

3. Produksi

Kemampuan berproduksi kelinci hendaknya cukup banyak. misalnya rata-rata kelahiran mencapai 8 ekor.

27 Nov 2009

Cara Mengetahui Kelinci Hamil

rabbits_4_small
Sesuai dengan judul tulisan diatas, adalah merupakan salah satu pertanyaan yang  sering kali dilontarkan oleh para pecinta/pemelihara kelinci. Dan pertanyaan kemudian yang menyusul adalah, setelah kelinci hamil bagaimana cara merawatnya?, termasuk merawat anak-anaknya.
Sebetulnya cara penanganan kelinci yang sedang hamil tidak jauh berbeda dengan menangani kelinci secara normal. Dari banyak kasus memang hanya beberapa saja kelinci yang memiliki prilaku yang berbeda pada saat kehamilannya. Secara umum tanda-tanda kelinci yang sedang hamil adalah si kelinci betina akan menolak untuk didekati oleh kelinci pejantan setelah masa kawinnya, kemudian dengan berjalannya waktu, si Calon induk akan mulai terlihat mengumpulkan jerami-jerami/sobekan kertas koran serta disertai dengan perontokan bulu untuk membuat sarangnya kira-kira seminggu sebelum masa kelahirannya. Kelinci yang sedang hamil juga memiliki nafsu makan/minum yang bertambah, maklum makanan yang tadinya hanya untuk si Calon induk kini harus berbagi dengan calon bayi yang dikandungnya. Kadang-kadang prilaku agresive juga ditunjukan dan biasanya ini dialami oleh kelinci yang baru pertama kali mengalami proses kehamilannya.
Tanda-tanda kehamilan yang disebutkan tersebut adalah tanda-tanda berlaku umum dan tentu saja tingkat ke-akurasiannya tidak dapat dijadikan sebagai acuan baku. Karena bisa saja Kelinci-kelinci tersebut memiliki tanda-tanda itu, tapi toh ternyata tidak hamil.
Sebetulnya ada salah satu metode lagi yang sangat representative untuk memastikan kelinci tersebut itu hamil atau tidak. Saya yakin para pembaca pasti langsung menuju ke satu kata yang sama, yakni “Teknik Perabaan / Palpasi”.
Banyak para pemilik kelinci menilai bahwa teknik Palpasi ini adalah sulit untuk dipelajari, padahal jika ada kemauan tekni Palpasi ini sangat mudah untuk dipelajari dan dipraketkan. Teknik palpasi ini dapat dilakukan pada kelinci yang sudah dikawinkan sekitar 10 hari sebelumnya. Tentunya kelinci yang sudah mengalami kehamilan kedua, ketiga dst, adalah sangat mudah dalam mem-praktekan teknik palpasi ini dibandingkan dengan kelinci yang baru pertama kali kehamilannya.
Jadi gimana donk, cara-cara melakukan praktek palpasi? wah dah gak sabar rupanya ya…. Oke kita langsung ke pokok materinya.
Ukuran janin kelinci usia 10 hari
Ukuran janin kelinci usia 10 hari
Setelah kelinci dikawinkan selama 10 hari dan jika perkawinan tersebut sukses, maka akan terbentuk janin. Ukuran janin setiap jenis kelinci adalah seragam dan hampir seluruhnya menyerupai ukuran buah blueberry/buah arbei. Dari ukuran, tidak ada perbedaan antara fetus/janin dengan kotorannya.   Meskipun secara ukurannya adalah sama, tapi ada perbedaan dari bentuknya.
Pembanding Kotoran dan Janin usia 10 hari
Pembanding Kotoran dan Janin usia 10 hari
Kotoran kelinci menyerupai padatan seperti batu karang dan tidak akan berubah bentuknya sewaktu dilakukan palpasi, berbeda dengan janin yang konturnya seperti menyerupai gel yang lembut dan dapat berubah bentuknya sewaktu dilakukan palpasi.





Dan dibawah ini adalah janin yang berusia  14-17  hari, ukurannya sebesar buah anggur.
Ukuran usia janis 14-17 hari
Ukuran usia janis 14-17 hari








Langkah-langkah melakukan teknik perabaan / Palpasi :
Langkah pertama
Langkah pertama
1. Tempatkan kelinci pada bidang datar dengan ketinggian yang nyaman untuk anda, bisa digunakan meja makan atau meja yang lain. Kemudian letakan telapak tangan pada permukaan meja. Satu tangan memegang dibagian kepala kelinci sambil menekannya secara lembut agar sikelinci terlihat membungkuk. Kemudian dorong telapak tangan anda kebagian bawah perut kelinci dengan posisi telapak menghadap kebawah.
Membalik telapak tangan
Membalik telapak tangan
2. Setelah telapak tangan anda berada dibawah perut sikelinci, kemudianbalik telapak tangan menghadap keatas hanya dengan mengangkat pergelangan tangan, posisi jari dan ibu jari tetap berada disisi sebelumnya.
Seperti memakai pelana terbalik
Seperti memakai pelana terbalik
Dan gerakan ini seakan-akan seperti memakaikan saddle/pelana pada perut si Kelinci. Lakukan tekanan  sambil meraba dengan seluruh  jari pada perut si Kelinci .
Beberapa orang mungkin bingung untuk membedakan antara kotoran dengan embrio, tapi hal ini bisa dihindari bahwa kotoran memiliki tekstur yang keras, akan terasa pada bagian perut yang mendekati tulang belakang sedangkan emrio adalah bertekstur gel (kenyal) dan biasanya bisa ditemukan pada bagian tengah perut. Melakukan teknik palpasi pada masa kehamilan yang telah melewati 2 minggu adalah lebih mudah menemukan embrio dibandingkan yang 10 hari karena pada  janin yang berusia 2 minggu biasanya embrio sudah mulai turun kebawah.
Jika pada usia 2 minggu ini belum juga ditemukan adanya kehamilan, maka si Kelinci bisa dikawinkan kembali.
Mudah-mudahan bisa membantu.
Source: dari berbagai sumber di internet.

Petunjuk Dasar Penyakit Kelinci

Seperti kita ketahui bersama, bahwa peliharaan kita (kelinci) adalah merupakan hewan yang sangat rentan sekali terhadap penyakit. Pola makan yang salah, perubahan cuaca, lingkungan yang tidak bersih dan masih banyak lagi faktor penyebab yang dapat mengakibatkan si Kelinci sakit dan tidak jarang pula berakhir dengan kematian.  Tidak ada obat yang lebih mujarab untuk bisa menyelamatkan hewan kesayangan kita ini selain suatu tindakan yang dapat kita lakukan, yakni “tindakan pencegahan“.

kelinci


kelinci merupakan hewan pengerat yang makan dilakukan pada malam hari,didunia sangat banyak jenis-jenis kelinci.dari kelinci potong atau hias sangat bervariasi bentuk bulu sampai ukuran tubuhnya.