23 Apr 2010

Induk Kelinci

Induk kelinci dan Tikus



Mengapa induk kelinci cuek?
Memahami hal ini sebaiknya kembali ke alam. Sebagai hewan bukan pemangsa dan punya naluri lebih banyak dimangsa, kelinci harus berlaku cerdas untuk melindungi anak-anaknya. Sikap cueknya bukan karena ia tidak punya naluri keibuan melainkan sebagai strategi menyembunyikan anaknya supaya hewan pemangsa tidak mengetahuinya.
Ia lebih memilih siap berkorban manakala ada pemangsa untuk melarikan diri sebab ia tidak mungkin memenangkan pertarungan terbuka dengan musuhnya. Itulah sebabnya saat kelinci hendak menyusui biasanya berputar memeriksa lingkungan, bergerak pelan dan tidak membuat gaduh. Naluri alam ini dibawa ke kandang domestik.
Karena itu tidak perlu heran manakala ada tikus masuk tetap saja induk berlagak cuek sebab ia tidak punya cara untuk menyerang hewan pemangsa lain. Hanya hanya kelinci jantan yang biasanya melabrak tikus. Sayangnya, di dalam kandang domestik strategi menyembunyikan anak ini tidak selalu efektif. Tikus justru sering memangsanya secara leluasa, barulah kemudian induk itu stres setelah memeriksa kondisi anaknya. Biasanya induk yang kehilangan anaknya akan nampak bingung, mata berkaca-kaca dan nafas ngos-ngosan karena geram.
Apakah Induk salah?
Tidak, sebab di alam bebas strategi itu akan selalu tepat dan selalu berhasil.  Di alam bebas, tikus bukanlah ancaman sebab lokasi hidup kelinci sangat berbeda dengan tikus, bahkan kelinci tidak pernah berhubungan dengan tikus. Mengamankan anak kelinci dari jangkauan tikus sepenuhnya tanggungjawab manusia yang menciptakan pola kehidupan kelinci.
Sepatah kata dari Mamur Suriaatmadja penting kita hayati. Promotor Kelinci Nasional Era 1980an itu mengatakan, “jika kelinci sampai dimakan tikus, itu pertanda pemiliknya lebih bodoh daripada tikus.” (Naskah ini adalah kutipan dari Buku Perawatan danPengobatan Kelinci/ Faiz Manshur dan Mutazim Fakih)