Induk kelinci dan Tikus
Kabar Kelinci Indonesia
Diposting oleh shodiqul alim di 23.14 0 komentar
Diposting oleh shodiqul alim di 23.09 0 komentar
Masalahnya kenapa selama ini terabaikan oleh masyarakat kita?Pertanyaan ini perlu saya ajukan sebelum nanti kita kembali membahas masalah mengelola potensi kelinci. Beberapa alasan sudah saya sampaikan di Buku Ternak Uang (Nuansa Cendekia Juli 2009). Pertama, masyarakat kita sudah jauh dari “ideologi” beternak maupun bertani. Kedua, tidak memiliki lahan dan sarana pendukung, seperti pasokan rumput, pengelolaan pakan dan lain sebagainya. Ketiga, kelinci impor dengan model pemeliharaan modern untuk skala besar belum banyak diketahui masyarakat.Tiga alasan dengan penjelasan lebih detail dalam buku ternak uang tersebut saya kira sudah cukup untuk menjawab. Tetapi ada baiknya saya tambahkan satu hal lagi, yakni bahwa ketidakseriusan pemerintah dalam melihat peluang ini. Akan menjadi lain masalahnya manakala pemerintah bersikap serius dan agresif seperti Cina dan Vietnam di mana di kedua negara itu kini sudah merasakan potensi peluang usaha kelinci, terutama di Cina. Dua hal yang mendasar dari ketidakseriusan pemerintah itu diantaranya ialah tidak melihat para peternak kelinci sebagai aset dan memberikan insentif bibit unggul dan pemberdayaan secara serius. Bagaimanapun juga, di mana pun juga, setiap usaha tidak sekedar butuh modal uang, melainkan juga ilmu pengetahuan dan urusan pasar. Kalau kita selalu melihat bahwa negara punya kewajiban mencerdaskan rakyatnya, maka di sinilah terlihat jelas bagaimana peranan negara kita tidak nyambung. Seolah-olah pendidikan hanya dalam ruang lingkup akademisi semata. Hal ini sangat terasa manakala berbagai penemuan lapangan setiap kali Pemerintah Daerah (Pemda) mengadakan pemberdayaan ternak kelinci hanya difokuskan adalah insentif modal uang semata. Di Jawa Barat banyak peternak hasil “pemberdayaan” Pemda gagal total karena ketidakseriusan memperhatikan SDM. |
Diposting oleh shodiqul alim di 23.08 0 komentar
Metode Tanya Penyakit Kelinci
Kabar Kelinci Indonesia
Banyak yang bertanya soal kelinci sakit. Sebenarnya setiap penyakit kelinci bisa dan bahkan mudah dideteksi. Sayangnya kebanyakan pertanyaannya tidak memakai kronologi dan penjelasan detail. Ini sangat menyulitkan untuk menjawab. Berikut ini beberapa hal yang mesti disampaikan dalam bertanya seputar kelinci sakit:
1. Kondisi Feses. Apakah berhenti total? Hitam kecil bercampur mucus (cairan putih)? atau keluar cairan lembek coklat berlendir? atau cairan biru kehijau-hijauan? atau bagaimana?
2. apakah keluar air kencing atau tidak?
3. apakah dalam kondisi sakit itu masih mau makan atau tidak? Apakah tidak mau makan pelet dan hanya mau makan rumput?
4. apakah gigi sudah gemerutuk atau belum?
5. apakah kaki depan merapat menjorok atau tidak?
6. pada beberapa hari sebelumnya, minimal 3 hari sebelumnya memakan sesuatu yang tidak lazim seperti buahan, kurang rumput?
7. apakah situasi stress terjadi seperti perjalanan jauh? adanya binatang? habis berkelahi?
8. dll yang sekiranya penting.
Sample-sample di atas akan memudahkan jawaban.
Karena setiap hari terdapat puluhan pertanyaan kelinci sakit yang tidak jelas, mohon maaf kami terus kerepotan memberi jawaban. Setiap kali hendak memberi solusi kami harus terus bertanya latar-bekalangnya. Karena itu KKI tidak akan menjawab pertanyaan yang sifatnya celetukan-celetukan tanpa kronologi yang jelas. Kami ini memberikan solusi yang tepat. Karena itulah sebelum memberi solusi kami harus tahu secara detail kondisi dan latarbelakang sakitnya kelinci.
Diposting oleh shodiqul alim di 23.05 0 komentar
Diposting oleh shodiqul alim di 23.03 0 komentar
Diposting oleh shodiqul alim di 23.00 0 komentar
Diposting oleh shodiqul alim di 22.58 0 komentar
Diposting oleh shodiqul alim di 22.54 0 komentar
Diposting oleh shodiqul alim di 22.50 0 komentar
Diposting oleh shodiqul alim di 22.47 0 komentar
Diposting oleh shodiqul alim di 22.45 0 komentar
Diposting oleh shodiqul alim di 22.41 0 komentar
Kelinci Kembung
TANYA: Kelinci saya umur menjelang 3 bulan. Kandang stabil sehat. Bersih dan makanan selama ini tidak bermasalah. Setiap pagi kita kasih pelet dan malam rumput dalam kondisi baik. Sering juga kita berikan wortel dan sayuran lain. Suatu hari kami menemukan kelinci males makan, kaki depan merapat dan perut kembung. Kelinci masih mau makan, tetapi hanya sedikit dan terlihat ada cairan putih menggumpal keluar dari anus, terkadang disertai berak warna cokelat. Apa penyebabnya?
JAWAB: Jika memang penyebabnya demikian sebenarnya ada satu hal yang sedang menganggu dalam masalah pencernaan kelinci. Lain halnya jika penyebabnya stress karena perjalanan jauh atau mendadak dipisah dari induknya. Masalah ini mula-mula harus dilihat pada situasi pencernaan. Kelinci pada umur 2 bulan ke atas sedang giat-giatnya makan. Nafsu makan biasanya meninggi karena ia menjelang dewasa, terlebih pada umur genap 3 bulan biasanya disertai dengan perkembangan hormonal dengan ciri-ciri seringnya kelinci bermain-main sex dengan cara menunggangi kelinci lain. Pada masa perkembangan ini nafsu makan kelinci terkadang kurang seimbang dengan kemampuan pencernaan. Kita tahu pencernaan kelinci tidak sekuat hewan ruminansia lain karena proses fermentasinya hanya melalui usus besar. Jika makanan dengan kandungan non serat terlalu berlebihan porsinya, seringkali terjadi gangguan perncernaan (Gastro Intestinal). Melambatnya atau penghentian gerak peristaltik usus dikenal sebagai gastrointestinal (GI) stasis atau ileus.
Latar belakang masalahnya biasanya kelinci makan terlalu banyak pelet karena lapar atau bisa juga disebabkan porsi berlebih sayuran serat-kasar tinggi seperti terlalu banyak wortel, sayuran, kubis, jagung manis, kangkung, atau buah-buahan dengan kadar gula tinggi (mangga, rambutan, apel dan lain sebagainya). Ingat, makanan-makanan tersebut memang tidak berbahaya, tetapi jika berlebihan bisa jadi menimbulkan kembung, atau minimal mengakibatkan feses lunak. Jika Anda melihat gejala seperti ini sebaiknya kurangi pakan padat, termasuk sayuran dan dilarang memberikan buahan. Sementara total berikan rumput saja dulu selama 2-3 hari. Baru kemudian nanti pakan padat (pelet) diberikan lagi dengan porsi yang separoh dari kebiasaan. Sedikit saja asal bisa mengganjal perut. Kalaupun mau dikasih sayuran cukuplah wortel dalam jumlah sedikit. Intinya masalah ini terkait dengan ketidakseimbangan antara nafsu makan dengan kemampuan mencerna.
Karena kelinci kembung rata-rata menimpa kelinci umur 2-3 bulan, biasanya yang tertimpa adalah kelinci dominan dalam koloni. Itulah sebabnya mengapa kelinci kembung dalam situasi seperti ini menimpa mereka yang nafsu makannya tinggi dan kelinci yang lain aman. Prinsipnya makanan tidak masalah, tetapi kalau kadar kalsium dan gula serta karbohidrat terlalu tinggi akan menjadi masalah. Jadi kita harus jeli melihat kasus ini dengan menata pola makan yang baik.
BAGAIMANA MENGOBATINYA? MENGAPA PEMAKAIAN ANTIBIOTIK JUGA TIDAK SEMBUH?
Kembung dalam kasus ini bukan disebabkan masalah bakteri atau protozoa sehingga tidak butuh antibiotik khusus. Ini murni ketidaklancaran pencernaan karena kebanyakan pakan padat dengan kandungan serat kasar terlalu tinggi, gula atau juga kalsium. Karena gangguan itulah kotoran sulit difermentasi, kemudian menjadi masalah dengan munculnya udara yang kemudian mengalirkan mucus (cairan putih). Gangguan ini dalam kelinci sering mengakibatkan kematian karena kelinci tidak bisa muntah. Itu saja masalahnya.
PENGOBATAN: Jika tidak disertai penyakit lain salahsatu teori yang bisa dilakukan adalah dengan cara mendorong kelinci berak secepatnya. Caranya, pangku kelinci anda dan urut perut kurang lebih 10 menit. Tarik perut pelan-pelan ke bawah supaya kotoran terdorong keluar. Antibiotik alamiah dari bawah putih bisa diberikan sedikit ke mulut. Perlu juga membasahi tangan anda untuk mengurut perut dengan cairan bawang putih. Mula-mula kelinci pasti tidak nyaman dan berontak. Kita harus sabar dan pelan-pelan. Nanti pada langkah selanjutnya biasanya kelinci akan merasa nyaman dengan elusan tersebut karena memang pencernaannya sedang membutuhkan bantuan dorongan. Setiap 5 menit mengurut lepaskan di alam bebas biar kelinci lari. Biasanya kita akan melihat kotoran keluar. Terus lanjutkan proses ini sampai berkali-kali. cairan kelinci yang keluar itu tidak menular dan tidak berbahaya. Untuk membantu kelancaran pengeluaran anda mesti memasok air putih terus menerus.
Cara lain yang sangat efektif adalah dengan menyuntik perut kelinci untuk mengeluarkan gas. Tetapi bagi yang belum pernah melihat praktik ini biasanya sulit melakukan. Kesulitan utamanya ialah letak dimana bagian perut yang akan disuntik untuk menarik gas keluar. Rekan saya, Mutazim Fakkih di Klaten sudah biasa melakukan hal ini dan sukses.
Pada masa perawatan seperti ini jangan memberikan pakan berat, seperti pelet. Semua harus diganti rumput biasa saja sebab memang rumputlah pakan utama kelinci yang cocok untuk pencernaannya yang lemah. Biasanya dalam kondisi kembung masih mau makan. Cairan putih atau feses akibat kembung murni ini tidak menular. Lain halnya jika disertai penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau protozoa. Perawatan seperti itu biasanya bisa dilakukan 3-4 hari. Kita memang harus telaten dan sabar menemani kelinci. Kelak jika sehat kelinci akan sangat akrab dengan kita karena kita menyelamatkannya dari sakit gawat. (fm/kabar kelinci indonesia)
Diposting oleh shodiqul alim di 22.36 0 komentar
Diposting oleh shodiqul alim di 22.31 0 komentar